5 Tempat Wisata Religi di Pamekasan - Umar Fadil
News Update
Loading...

Wednesday 28 May 2014

5 Tempat Wisata Religi di Pamekasan

----YOU ADS---
----YOU ADS---
Bismillahirrohmanirrohim.....
Dihari ketiga, pembahasan tentang Pamekasan masih belum ada habisnya, mulai dari wwisata alamnya seperti Api Tak Kunjung Pada, dan wisata pantainya. ternyata Kabupaten Pamekasan, Madura juga memunyai tempat wisata religi yang sekaligus memiliki nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat setempat. Namun kali ini saya akan membahas 2 saja dari tempat-tempat wisata religi yang ada di Pemekasan, sisanya menyusul.

Pasarean Batu Ampar

Pasarean Batu Ampar berasal dari Bahasa Madura yang berarti  Bato (batu) dan Ampar (berserakan secara teratur), maksudnya batuan yang terhampar secara rapi dan teratur. Terlepas dari pengertian tersebut Pasarean Batu Ampar merupakan komplek pemakaman para ulama yang disegani oleh masyarakat setempat, seperti KH. Abdullah putra dari KH. Abdul Kidan dan Nyai Asri.

Manurut cerita masyarakat setempat, konon di sebuah pesantren  KH. Khotib, KH. KH. Abdullah diajak pamannya KH. Abdul Rachman untuk mengajar agama islam di Alas Raba Pamekasan. Pamekasan pada waktu itu mendapat musibah paceklik yang berkepanjangan. sudah lama Pamekasan mengalami kekeringan sehingga penduduknya mengalami kakurangan gizi akibat kekeringan tersebut, sampai akhirnya seorang Raja Pamekasan bermimpi bahwa ada dua Ulama yaitu KH. abdullah dan Pamannya di Alas Raba.

Keesokan harinya Raja dan patihnya berangkat ke ALas Raba untuk mencari KH. Abdullah dan pamannya itu, setibanya di Alas Raba Raja terkejut saat bertemu dengan KH. Abdullah dan pamannya. ternyata mimpinya semalam benar. Atas dasar pertemuan itulah kemudian sang Raja memberi titah kepada patihnya untuk membangun rumah dan langgar untuk kemudian ditempati dan diurus oleh KH. Abdullah dan pamannya. Hujan pun turun kembali saat KH. Abdullah dan pamanya menempati rumah tersebut dan membuat Pamekasan kembali subur. Dan semenjak itulah banyak masyarakat yang belajar agama kepada KH. Abdullah dan Pamannya.

Pasarean Batu Ampar sendiri berada di Desa Pangbatok, Kecamata  Proppo, Kabupaten Pamekasan. kalau melakukan perjalanan dari Pamekasan sekitar 15 Kilometer kearah barat dari Kota Pamekasan. kondisi jalan yang bagus dengan aspal yang bagus juga. Namun sampai saat ini angkutan yang menuju kesana masih minim, apalagi ketika menjelang malan, hampir tidak ada kendaraan umum yang menuju ke Pasarean Batu Ampar. Namun sebagai alternatif untuk pergi ke Pasarean Batu Ampar kita bisa menggunakan ojek.

Sampai sekarang semakin banyak masyarakat yang berkunjung ke Pasarean Batu Ampar, dan tidak hanya masayakat setempat saja yang berkunjung, bahkan dari luar kota dan juga dari luar Madura juga berkunjung ke Pasarean Batu Ampar ini. Puncak dari banyaknya pengunjung biasanya pada saat peringatan hari besar islam, seperti Maulid Nabi, Isra' Mi'raj dan saat menjelang Ramadhan.


Langgher Dateng
Setelah dari Pasarean Batu Ampar, tempat wisata religi kita yang kedua adalah "Langghar Dateng" (Surau/atau mushalla yang datang dengan sendirinya). Wisata ini bertempatkan di Dusun Pogag, Desa Palalang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.

Sedikit cerita yah mengenai Langgher Dateng ini, dahulu di Desa Palalang ini merupakan sebuah hutan dan hanya beberapa orang saja yang tinggal di sana. Suatu malam ada rang yang memanggil salam di depan rumah Nyai Munirah sebanyak 3 kali, namun Nyai Munirah tidak menjawabnya. Kemudian terdengar seperti gempa bumi namun bumi tidak bergetar sama sekali, dan untuk kedua kalinya terdengan ucapan salam dari luar. Nyai Munirah akhirnya menjawab salam tersebut dan bergegas membuka pintu rumahnya. Betapa kagetnya beliau ketika didepan rumahnya sudah berdiri sebuah surau/langghar kayu beratapkan daun ilalang.

Keesokan harinya beliau mengecek lagi apakan laghher itu memang benar adanya atau mungkin hanya khayalan saja, ternyata memang benar langgar itu nyata. Didalamnya terdapat sebuah Al-Qur'an kulit tulisan tangan.
Setelah langghar itu berada di sana, setiap malam jum'at biasa ada yang mengaji, namun ketika dilihat ke langghernya tidak ada orangnya hanya terdengar suaranya saja.

Untuk mencapai lokasi wisata ini saya rasa cukup sulit, karena berada di desa yang cukup terpencil di Kecamatan Pakong. Dulu banyak sekali orang yang datang berkunjung ke langghar dateng ini, namun belakangan ini langghar dateng ini sudah kurang dilirik oleh para wisatawan entah apa alasannya saya kurang tahu juga.

Coming soon

Coming Soon

Coming Soon ----YOU ADS---
----YOU ADS---

Share with your friends

1 comment

How To Use
  • Put the link on the
  • Generate Link box with http:// or https://
  • Use  CTRL + V  on keyboard to put the link.
  • Click Generate button to get encrypted link.
  • Click Copy URL button.
  • Done